Di era teknologi yang semakin canggih, perangkat Android tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana hiburan yang multifungsi. Salah satu bentuk hiburan yang kini semakin digemari adalah bermain game klasik melalui emulator. Emulator memungkinkan pengguna untuk menikmati kembali game-game favorit dari konsol lama seperti PlayStation, Nintendo, hingga Game Boy langsung di perangkat Android mereka.
1. PpSsPp Android

PPSSPP adalah salah satu emulator PlayStation Portable (PSP) paling populer dan terbaik yang tersedia untuk perangkat Android. Dengan PPSSPP, kamu bisa memainkan berbagai game PSP favorit langsung dari ponselmu dengan grafis yang cukup halus dan performa yang stabil.
Kelebihan:
- Kompatibilitas luas: Mendukung ribuan game PSP, termasuk game-game populer seperti God of War, Monster Hunter, dan Grand Theft Auto: Liberty City Stories.
- Grafis yang ditingkatkan: Bisa menjalankan game dengan resolusi lebih tinggi daripada konsol aslinya, memberikan pengalaman visual yang lebih tajam.
- Kontrol yang fleksibel: Mendukung kontrol layar sentuh, serta kompatibel dengan controller eksternal untuk pengalaman bermain yang lebih nyaman.
- Fitur save state: Memudahkan kamu menyimpan dan melanjutkan permainan kapan saja tanpa harus bergantung pada save in-game.
- Gratis dan open source: Tersedia versi gratis dengan fitur lengkap, serta versi Pro yang bebas iklan.
Kekurangan:
- Beberapa perangkat Android dengan spesifikasi rendah mungkin mengalami lag atau frame drop saat memainkan game berat.
- Tidak semua game berjalan sempurna; ada beberapa game yang mengalami bug atau masalah kompatibilitas ringan.
2. Dolphin Emulator Android

Dolphin adalah emulator open source yang dirancang untuk menjalankan game dari konsol Nintendo GameCube dan Nintendo Wii. Versi Android-nya memungkinkan pengguna menjalankan game‑game tersebut secara portabel di ponsel atau tablet.
Meski punya banyak potensi, Dolphin di Android juga menghadapi sejumlah hambatan nyata:
- Performa sangat tergantung spesifikasi perangkat
Banyak pengguna melapor bahwa meskipun perangkat diklaim “gaming”, game berat tetap mengalami lag besar.
Bahkan game yang cukup ringan bisa mengalami drop frame pada momen tertentu. - Driver GPU dan dukungan sistem tidak konsisten
Meski banyak chip modern mendukung OpenGL ES 3.0 atau Vulkan, “driver Android yang jelek atau tidak stabil” sering memicu masalah performa atau bug grafis. - Hilangnya dukungan perangkat 32-bit
Dolphin tidak mendukung 32-bit Android; hanya perangkat 64-bit bisa menjalankan aplikasi ini dengan baik. - Masalah save state antar versi
Save state yang dibuat di satu versi Dolphin kadang tidak kompatibel dengan versi lain setelah update, sehingga progres bisa hilang. - Bug & crash pada game tertentu
Beberapa game mungkin mengalami glitch visual, audio bermasalah, atau crash tergantung kombinasi game + perangkat + pengaturan. - Masalah sistem input/antarmuka
Karena cara pengembangan input di Android “terpisah” dari versi C++ utama, fitur input baru sering terlambat hadir di versi Android. - Masalah throttling dan manajemen daya
Beberapa perangkat punya pengaturan manajemen daya (governor) yang agresif, menurunkan kecepatan CPU/GPU demi menghemat baterai — ini menyebabkan performa emulasi turun drastis. Beberapa pengguna bahkan harus melakukan root untuk mengakalinya. - Ulasan pengguna yang bervariasi
Ada yang memuji performa “sangat baik”, tetapi banyak juga yang mengeluhkan kontrol yang susah diatur, save state rusak, atau game tertentu tidak berjalan.
Dolphin Emulator di Android punya potensi besar ia bisa membawa game GameCube dan Wii ke ponsel dengan opsi grafis tinggi dan fleksibilitas kontrol. Tapi, performanya sangat tergantung spesifikasi perangkat, driver GPU, dan versi aplikasi. Bila perangkatmu tergolong menengah ke atas dan kamu siap bereksperimen dengan pengaturan, Dolphin bisa menjadi alat nostalgia yang menarik.
3. Citra Emulator Android

Citra adalah emulator untuk konsol Nintendo 3DS yang memungkinkan menjalankan game 3DS pada perangkat non‑asli seperti PC dan Android.
Kelebihan Citra:
- Kompatibilitas Game 3DS yang Cukup Luas
Banyak judul 3DS dapat dijalankan (meskipun tidak semua sempurna). - Fitur‑Fitur Lengkap
- Mendukung save states dan load states.
- Mendukung kontrol eksternal / gamepad.
- Fitur kamera, mikrofon, dan motion control (jika perangkat mendukung).
- Opsi pengaturan grafis (resolusi internal, filtering) agar bisa disesuaikan agar performa lebih optimal.
- Gratis & Ada Versi Premium (dalam aplikasi)
Aplikasi dasar dapat diunduh gratis. Versi premium menawarkan peningkatan seperti mode gelap dan filter tekstur. - Kemampuan Menjalankan Game Lebih Baik dari Konsol Asli (jika perangkat mendukung)
Pada perangkat yang kuat, bisa menjalankan game dengan grafis yang lebih halus atau stabil, tergantung pengaturan yang digunakan.
Kekurangan:
- Penghentian Dukungan Resmi
Karena Citra sudah “dimatikan” secara resmi pada Maret 2024, aplikasi tidak lagi menerima pembaruan resmi dari tim pengembang utama. - Stuttering / Lag & Shader Cache yang Belum Dioptimalkan
Karena versi Android tidak memiliki shader cache permanen seperti versi PC, saat game memuat shader baru, akan terjadi jeda atau lag, terutama di awal permainan - Kinerja yang Sangat Bergantung pada Perangkat
Perangkat dengan spesifikasi rendah (prosesor lemah, GPU terbatas) cenderung mengalami lag, frame drop, dan performa yang kurang stabil.“Even on the most powerful of phones … stuttering … because the shader cache still needs fine tuning. - Masalah Panas & Konsumsi Daya
Emulasi 3DS cukup menuntut CPU/GPU, sehingga perangkat bisa menjadi hangat dan menguras baterai lebih cepat dibanding aplikasi biasa. - Bug & Crash di Beberapa Game atau Fitur
Ada laporan bahwa emulator kadang crash saat menginstal file CIA, atau tak dapat memuat game tertentu.
Beberapa fitur seperti multiplayer belum tersedia di versi Android. - Alternatif Fork yang Lebih Baik
Banyak pengguna menyarankan menggunakan versi Citra MMJ atau fork lain karena performanya sering lebih baik pada perangkat tertentu dibanding versi resmi yang sudah “mati”.Citra MMJ is an unofficial port … adds new features, improves performance. - Masalah pada Chipset Tertentu
Beberapa perangkat (misalnya dengan chip Exynos) dilaporkan memiliki masalah kompatibilitas atau performa buruk dengan Citra.
Citra Emulator untuk Android pernah menjadi pilihan unggul dalam menjalankan game Nintendo 3DS secara mobile karena dukungan fitur yang matang, kompatibilitas game yang cukup luas, serta fleksibilitas grafis dan kontrol. Namun, karena dukungan resmi telah dihentikan, versi Android-nya kini menghadapi risiko stagnasi: bug yang tidak diperbaiki, ketidakcocokan di perangkat baru, dan masalah performa di banyak perangkat.Jika perangkatmu tergolong flagship atau sangat mumpuni, masih ada kesempatan kamu bisa mendapatkan pengalaman bermain yang cukup baik terutama jika kamu mencoba versi fork / modifikasi yang lebih dioptimalkan. Tetapi bagi perangkat menengah ke bawah, kemungkinan besar kamu akan sering menemui lag, crash, atau batasan.
4. EatherSx2 Emulator Android

AetherSX2 adalah emulator PS2 Android yang sangat menjanjikan dan telah membuka jalan bagi emulasi PS2 di perangkat mobile. Dengan dukungan fitur lengkap seperti patch layar lebar, kontrol eksternal, dan fleksibilitas grafis, ia punya keunggulan dibanding banyak emulator lain.
- Beberapa pengguna melaporkan bahwa game dengan pengaturan “fast” dan rendering Vulkan bisa berjalan dengan kecepatan cukup baik pada perangkat kelas atas (misalnya Snapdragon 845).
- Format CHD (format disk terkompresi) sering dilaporkan berjalan tanpa masalah pada AetherSX2.
- Sistem getar (vibration) juga dilaporkan mendukung di salah satu rilis emulator ini, sesuatu yang tidak selalu tersedia di emulator lain di Android.
- Banyak pengguna komunitas menyatakan kekecewaan setelah penghentian pengembangan, karena build lama menjadi satu‑satunya opsi, dan banyak perubahan atau fitur baru tidak bisa diimplementasikan lagi.
kekurangan:
Namun, penghentian pengembangannya menjadi tantangan besar. Tanpa update resmi, aplikasi bisa rentan terhadap bug baru, ketidakcocokan dengan versi Android mendatang, dan munculnya build tidak resmi yang berisiko. Jika perangkatmu cukup kuat dan kamu siap berhadapan dengan eksperimen pengaturan, AetherSX2 masih layak dicoba (terutama build yang stabil). Tetapi jika kamu ingin solusi jangka panjang atau lebih aman, menggunakan fork yang masih aktif atau emulator lain bisa jadi opsi yang lebih baik.
5. Psx Emulator Android

Emulator PSX di Android adalah aplikasi yang memungkinkan kamu menjalankan game-game PlayStation 1 (PS1) di perangkat Android. Game‑nya bisa dalam format seperti ISO, BIN, CUE, IMG, PBP, dan sebagainya. Untuk beberapa emulator, kamu juga perlu BIOS PS1 original agar emulasi berjalan lebih akurat dan lebih kompatibel.
kelebihan:
- Nostalgia & Akses Game Klasik
Kamu bisa memainkan game PS1 favorit kapan saja di ponsel, tanpa perlu konsol fisik. - Kompatibilitas yang Baik
Banyak emulator PSX modern mampu menjalankan hampir seluruh library PS1 dengan lancar. Contohnya, ePSXe dan FPse sering disebut memiliki kompatibilitas sangat tinggi. - Fitur Tambahan & Pengaturan Grafik
Fitur seperti save state, kontrol yang bisa dimodifikasi, dukungan controller eksternal (Bluetooth / USB), filter grafis, peningkatan rendering (seperti OpenGL / Vulkan) tersedia di banyak emulator. - Performa yang Cukup Baik di Perangkat Menengah ke Atas
Kalau HPmu spesifikasi bagus (CPU dan GPU cukup kuat), banyak game PS1 bisa dijalankan dengan frame rate yang stabil, bahkan dengan peningkatan grafis. - Pilihan Emulator Banyak
Ada beberapa pilihan emulator dan environment (seperti RetroArch) yang menyediakan berbagai “core” emulasi PS1, jadi kamu bisa memilih emulator yang paling sesuai dengan HP, kebutuhan, dan gaya bermainmu.
Kekurangan:
- Perlu Penyesuaian
Agar performanya maksimal, kamu mungkin perlu mengutak‑atik pengaturan seperti resolusi, filter, vsync, frame skip, dan memilih renderer yang cocok. Pengaturan default kadang belum ideal untuk semua game atau semua perangkat. - Perangkat Rendah / Lawas sering Terhambat
Pada perangkat dengan spesifikasi rendah, penggunaan peningkatan grafis berat bisa menyebabkan lag, frame drop, atau audio kurang sinkron. - Antarmuka & Navigasi Terkadang Tidak Ramah Pengguna Pemula
Beberapa emulator menawarkan banyak pilihan pengaturan teknis yang bagus, tetapi bisa membingungkan bagi yang baru mulai. Beberapa aplikasi “all‑in‑one” mungkin punya antarmuka yang sederhana tapi pengaturan lanjutan kurang fleksibel. - Masalah Akses & Izin di Versi Android Baru
Beberapa pengguna melaporkan adanya batasan akses file, direktori penyimpanan, atau masalah saat menyimpan / mengambil data save‑state, terutama pada Android versi baru. - Biaya & Iklan
Banyak emulator bagus yang berbayar (misalnya ePSXe, FPse) atau ada versi gratis tapi dengan iklan, atau fitur terbatas.
Emulator PSX Android kini sudah sangat matang dan bisa menjadi alternatif yang sangat baik jika kamu ingin kembali menikmati game klasik PS1. Dengan perangkat modern, kamu bisa mendapatkan pengalaman bermain yang hampir setara dengan konsol asli — grafik yang ditingkatkan, kontrol yang nyaman, dan fleksibilitas menyimpan permainan kapan saja.
Tapi, agar memperoleh pengalaman terbaik, kamu harus siap untuk melakukan sedikit konfigurasi, memilih emulator yang cocok, dan memperhitungkan spesifikasi perangkatmu. Jika kamu mau, aku bisa bantu rekomendasi emulator PSX mana terbaik untuk spesifikasi HP-mu supaya kamu tidak perlu coba‑coba banyak. Mau aku cari berdasarkan merek dan tipe HPmu
Itulah beberapa emulator terbaik yang bisa kamu mainkan langsung di perangkat Android. Masing-masing emulator punya kelebihan dan kekurangan tersendiri, tergantung konsol yang ingin kamu nikmati dan spesifikasi HP yang kamu gunakan. Dengan emulator-emulator ini, kamu bisa kembali merasakan sensasi bermain game klasik kapan pun dan di mana pun.
Pastikan kamu menggunakan BIOS dan game dari sumber legal untuk mendukung para developer, dan jangan ragu bereksperimen dengan pengaturan agar mendapatkan pengalaman bermain terbaik. Selamat bernostalgia dan selamat bermain.